Minggu, 11 November 2012

Pidato Bung Tomo “Peristiwa 10 November 1945″


Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Saudara-saudara….
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.
Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini.
Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran.
Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara….
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!

Note: Naskah pidato Bung Tomo disadur berdasarkan video pidato Bung Tomo yang didapatkan dari YouTube.

Minggu, 04 November 2012

Cuek Pada Qur’an Adalah Bencana

Selalu bersama al-Quran dalam hidup kita merupakan bagian yang teramat vital. Bersama al-Qur’an sepanjang hayat dalam arti selalu berinteraksi dengannya pada setiap keadaan. Artinya kita akan bahagia dalam hidup ini selama interaksi dengan ajaran al-Qur’an diberikan dalam porsi yang cukup besar. Sebaliknya, menerlantarkan interaksi dengan al-Quran berarti bagian dari musibah atas agama ini. Karena bagi Rasulullah, tidak ada yang lebih mendekatkan kaum muslimin di dunia ini selain selalu bersama al-Qur’an dalam setiap gerak dan langkah hidup.
  • Jual Jaket Motor Respiro Anti Angin dan Anti Air Cocok dipakai Harian maupun Touring
    www.JaketRespiro.com
  • Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab, serta nasyid walimah & jihad.
    digitalhuda.com/?f1
  • Peluang Usaha Sambil Ibadah, Perwakilan Biro Umrah-Haji Plus dan Raih Reward Ratusan Juta Rupiah.
    www.rumahhajidanumrah.com
  • Sedia Baju Hamil, Baju Menyusui, Celana Hamil, Bra Menyusui, Nursing Pillow, Nursing Apron, dll.
    www.hamil-menyusui.com
Begitulah dahulu yang dirasakan oleh sahabat-sahabat Rasulullah dan kaum muslimin generasi awal.
Dikisahkan ketika Rasulullah berada dalam kondisi kritis menghadapi sakaratul maut dan kembali kepada kekasihnya, Allah swt, para sahabat dihadapkan dengan keadaan yang demikian dahsyat. Imam Qurthubi -rahimahullah- mengatakan bahwa wafatnya Rasulullah adalah musibah terbesar umat Islam sejak saat itu hingga hari kiamat kelak. Mengapa? Menurut beliau, setidaknya ada beberapa hal menjadikan kewafatan Rasulullah adalah musibah besar dalam kehidupan kaum muslimin:
1. Terputusnya wahyu Allah. 
Wahyu Allah adalah kitabullah, al-Qur’an al-Karim, pusaka umat Islam sampai akhir zaman. Wafatnya Rasulullah sebagai nabi terakhir berarti terputus sudah kelangsungan wahyu yang merupakan petunjuk bagi hidup manusia. Tidak ada lagi yang namanya komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya dalam bentuk yang komunikatif. Selama Rasulullah hidup, wahyu seolah sebagai respon atas apa yang terjadi antara kejadian, wahyu, Rasulullah dan Allah swt. Tapi, setelah Rasulullah telah tiada semua itu terputus habis. Oleh karena itu, kebanyakan para sahabat menangis dan sedih dengan kepergian Rasulullah. Dan kita diperintahkan untuk selalu teringat dengan musibah wafatnya Rasulullah saw ini ketika dihadapkan dengan musibah hidup yang sebenarnya tidak seberapa dengan musibah kepergiannya beliau ke haribaan Allah swt. Hal ini bertujuan agar kita sadar dan memandang bahwa musibah sebesar apapun yang kita hadapi masih ringan dan harus dihadapi dengan sabar, ikhlas dan ridho.
Rasulullah saw bersabda:
إذا أصاب أحدكم مصيبة فليذكر مصابه بى فإنها أعظم المصائب
“Apabila salah seorang di antara kalian tertimpa musibah hendaknya ia mengingat musibahnya dengan musibah (kewafatan) ku. Karena musibahku itu adalah musibah terbesar umat ini.” (Silsilah Shahihah oleh Albani No. 1106)
Rasulullah wafat berarti tidak ada lagi nabi setelah beliau saw. Dan di sini kita patut sedih. Rasulullah yang meninggalkan hadits dan siroh beliau saja yang dicatat oleh para sahabat setia beliau. Dengan al-Quran dan hadits nabi ini Insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat.
2. Berhentinya estafet kenabian.
Apabila ketika beliau saw wafat saja banyak para sahabat yang terguncang hebat, maka apa lagi dengan kita yang sudah sangat lama ditinggal beliau dan jauh dari ajaran yang dibawanya. Tentunya akan sangat besar musibah yang kita hadapi sekarang.
Perhatikan bagaimana hebatnya guncangan yang terjadi pada para sahabat Rasulullah. Ketika Rasulullah wafat, Ali menyendiri hening di rumah istrinya Fathimah ra. Utsman sendiri terdiam karenanya. Umar bin Khattab ra tidak terima beliau wafat dengan menyebut-nyebut kepada kaum muslimin bahwa Muhammad tidak wafat. Tapi ia pergi sebentar kepada Tuhannya seperti halnya nabi Musa alaihissalam. Dan kelak akan kembali lagi ke dunia ini. (Lihat Kitab al-Awashim minal Qowashim hal. 38)
Sementara Abu Bakar tetap tenang, tegar dan ridho. Baik ketika melepas kekasihnya, Rasulullah saw ataupun ketika menghadapi ‘sikap’ Umar yang tidak terima kepergian Rasulullah.
3. Terputusnya kebaikan dan awal berkurangnya segala kebaikan manusia.
Tentu saja kewafatan Rasulullah sebagai nabi akhir zaman dan pembawa petunjuk Allah meninggalkan jejak yang begitu menyedihkan. Bagaimana tidak? Al-Qur’an sebagai petunjuk dan sumber kebaikan telah terputus dari tengah-tengah hausnya para sahabat dan umat Islam.
Begitu pula, wafatnya beliau menandakan awal dari kurangnya kebaikan dan awal dari proses pergiliran munculnya kejahatan. Baca kembali bagaimana guncangnya dunia Arab. Yang paling parah adalah munculnya kaum murtaddin (orang-orang murtad) dari agama Allah.
Umat Islam saat itu bagaikan anak-anak domba di malam hari karena kehilangan nabinya. (Siroh Ibnu Hisyam)
Lalu bagaimana sebagai umat Rasulullah yang hidup di akhir zaman kita berbuat?
Hanya ada satu jawaban. Yakni kembali kepada al-Qur’an. Membaca, merenungi, menghayati dan menghafalkannya semampu mungkin. Insya Allah dengan melakukan interaksi intensif seperti ini kelangsungan wahyu Allah akan tetap kita rasakan. Kebaikan pun pasti selalu peroleh lewat tadabbur dan penghayatan yang mendalam. Karena memang al-Qur’an ini akan selalu relevan dengan waktu dan zaman. Hafalkan al-Quran sebanyak dan semampu kita. Jangan lewatkan ia sebagai wirid harian bagi anda yang sudah hafal beberapa juz dan halaman.
Dari tadabbur dan interaksi yang baik ini, akan lahir keinginan untuk meniti siroh beliau saw dalam amaliah praktek operasional. Tanpa hadits-hadits nabi yang shahih tidak ada petunjuk Allah yang bisa kita timba. Karena siroh Rasulullah bagaikan buku panduan sebuah barang baru yang telah kita beli. Tanpa buku panduan itu mustahil kita bisa benar dalam menggunakan barang baru itu. Atau mungkin malah rusak tidak karuan.
Begitu pula peran sunnah, hadits dan siroh Rasulullah yang harum dan mutawatir. Rasulullah saw telah wafat, wahyu sudah terputus, kebaikan sudah mulai berkurang dan banyak umat, paham dan aliran muncul ke permukaan hidup manusia. Hingga saat ini dan sampai akhir zaman nanti. Mari kita pegang kuat-kuat pesan Rasulullah saw yang sudah wafat dan meninggalkan kita untuk tetap setia dan komitmen bersama al-Qur’an dan sunnah. Insya Allah nuansa wahyu, kenabian dan kebaikan Allah selalu bersama kita. Amiin.
Wallahu a’lam bish-showab.

Jalanan Paling Ekstrem di Dunia

Ada di Bolivia, jalan Yungas Utara juga dikenal sebagai Jalan Kematian (death-road) dan dianggap sebagai jalan paling berbahaya di dunia. Jalan ini membentang sekitar 40 mil di sepanjang tebing gunung dan jurang. Lebarnya hanya sekitar 10 kaki.









Sepertinya kita harus lebih bersyukur menikmati jalanan yang seperti dibawah ini.

Peristiwa-peristiwa Sejarah Penting Selama Bulan Ramadhan

Peristiwa-peristiwa Sejarah Penting Selama Bulan Ramadhan

Posted by BLACK LIONESS on 01:26 PM, 31-Jul-12 • Under: Fakta dalam Islam

ramadhan-1433.jpg

Tentu saja peristiwa yang paling agung dan tidak ada tandingannya dalam sejarah Ramadhan sepanjang masa ialah turunnya wahyu Allah SWT yakni Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat JIbril. Dan juga sekaligus penetapan ke-Rasul-an Muhammad SAW ketika Rasul SAW berumur 40 Tahun.

Dan peristiwa maha agung ini terjadi pada tanggal 25 Ramadhan menurut bebrapa pendapat Ulama yang masyhur. Dan ada juga yang mengatakan bahwa Al-Qur’an turun pada tanggal 22 Ramadhan. Atau juga sebagaimana riwayat yang masyhur dengan kita yaitu taggal 17 Ramadhan, dan semua riwayat ini juga ditulis oleh Imam Ibnu Katsir dalam Kitabnya “Al-Bidayah Wal-Nihayah”.

Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa banyaknya peristiwa penting termasuk peperangan Islam yang terjadi pada Ramadhan sepanjang serah ini menunjukkan kebesaran dan kemuliaan Ramadhan itu sendiri. Dan ini juga menjadi symbol bagi Ramadhan dan puasa itu sendiri bahwa ia adalah symbol kekuatan, Jihad dan juga ‘Amal.

Bukan sebagai apa yang sering ditampakkan oleh sebagian orang yang kalau masuk Ramadhan malah menjadikannya ajang untuk bermalas-malasan, lemas, hilang semngat dan segala hal negative lainnya yang jelas-jelas bertentangan dengan semangat Ramadhan itu sendiri. Sehingga selalu saja menjadikan Ramdhan sebagai alas an untuk menurunnya produktifitas kerja dan belajar.

Persepsi yang keliru sekali. Justru tidak ada ajaran Islam yang malah menjadi penghalang seorang muslim melakukan hal-hal kebaikan walaupun itu sifatnya dunia. Justru Islamlah yang selalu memotivasi pemeluknya terus ber-Ihsan dan ber-Itqon dalam pekerjaan. Artinya Islam memerintahkan seorang Muslim untuk total dalam bekerja ataupun juga belajar. Total dalam segala bidang selama itu tidak menabrak koridor hukum yang berlaku dalam syariah.

Beberpa Pristiwa penting itu diantaranya ialah:



1. PERANG BADR

Peristiwa yang benar-benar secara rinci telah memisahkan mana yang Haq dan mana yang Bathil. Mana yang berada ada jalan kebenaran dan mana yang berada di jalan Kekufuran. Symbol hancurnya kemusyrikan dan penyembahan kepada patung. Padahal ketika itu posisi Muslim secara kuantitas kalah dan jauh dibawah orang-orang kafir, namun Allah membalikan keadaan dan memenangkan kebenaran.

“Dan sungguh Allah telah menolong kalian dalam perang badr, padahal kalian dalam keadaan lemah (sedikit). Maka bertaqwalah kepada Allah agar kalian mensyukuri-Nya.” (QS. Ali Imron 123)

Ibnu Abbas berkata: “itu (perang Badr) terjadi pada hari Jum’ah 17 Ramdhan, di hari itulah musuh Islam paling besar dibunuh”.



2. FATHU MAKKAH (PEMBUKAAN KOTA MAKKAH)

Peristiwa dibukanya Kota Mekkah ini yang juga berarti kemenangan bagi kamu Muslimin ketika itu setelah ter”usir” dari Mekkah itu sendiri. Dan kemenangan ini terjadi pada hari Jum’at tanggal 20 atau 21 Ramadhan tahun ke-8 Hijrah. Dan tahun ini juga, tahun dimana hancurnya seluruh berhala yang mengililingi ka’bah.



3. TERSEBARNYA ISLAM DI YAMAN


Setelah diutusnya Ali bin Abi Tholib ke Yaman untuk menyebarkan Islam didaratan tersebut pada Ramadhan tahun ke-10 Hijrah, beberapa kemenangan diperoleh oleh pasukan islam dan menjadikan Islam menjadi agama nomor satu bagi penduduk hingga saat ini di salah satu Negara semenanjung Jazirah tersebut.



4. MASUKNYA ISLAM DI ANDALUSIA


Pada hari Jumat 25 Ramadhan tahun 479 HIjrah, ada peristiwa besar yang menjadi momentum masuknya Islam di benua biru, yaitu peperangan “Zulaaqoh” di Andalus (sekarang Portugal dan Spanyol). Zalaqoh ialah nama sebuah daerah yang berada dekat dengan Portugal sekarang ini.


Pasukan Muslim yang ketika itu dipimpin oleh panglima Perang Yusuf bin Yasyfin, memenangkan peperangan pagi buta melawan tentara Perancis yang tersisa dibawah kepimpinan Alfonso 6 dan berhasil masuk ke Andalus.


Sebelumnya Andalus telah dimasuki oleh kaum Muslimin setelah beberapa lama dikuasai oleh tentara Kafir setelah sebelumnya pasukan Islam mengusai selat Giblatarq (Jabal Thoriq) dibawah panglima Thoriq bin ZIyad.


Thariq bin ZIyad berhasil masuk semenanjung ANdalus dan menaklukannya pada 28 Ramadhan tahun 92 Hijrah. Momen yang paling dikenang dalam peristiwa ini ialah ketika Thoriq bin Ziyad membakar semua kapal pasukannya setelah mendarat di Andalus, itu yang berarti bahwa tidak ada tujuan kedatangan mereka ke Andalus kecuali kemenangan. Karena kalau kalah mereka tidak akan bisa pulang, kapal mereka telah dibakar.




5. PERANG ‘AIN JALUT


Kemenangan besar kaum Muslimin atas pasukan Mongol yang juga besar pada 15 Ramadhan tahun 658 Hijrah bertepatan 3 September 1260 M. Pasukan Islam ketika itu dipimpin oleh panglima Kharismatik Qutuz dari Mesir


Selain beberapa peristiwa yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi peristiwa yang tidak bisa saya sebutkan semuanya. Seperti kemenangan Muslim atas pasukan Salib di Ramadhan Tahun 1393H/1973M. Peperangan untuk merebut kembali tanah Palestin yang sebelumnya direbut oleh Zionis Yahudi.


Intinya memang Ramadhan itu adalah bulan kemenanga, kekuatan, dan juga bulan Jihad. Bukan sebaliknya seperti yang banyak kita temui dari sikap kebanyakan orang yang ber-lemah-lemahn dan bermalas-malasan pada Ramadhan.